Hutan Indonesia Hutan Indonesia

Hutan Indonesia
  • Home
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
    • Berita
    • Opini
    • Siaran Pers
    • Presentasi
  • Galeri
    • Photo
    • Video
Don't Miss
  • Activists call for release of environmentalist Budi Pego
  • Jokowi saves forests, but ‘fails’ to resolve land, mining conflicts
  • Buka Revisi RKU Restorasi Gambut Ke Publik
  • Kebijakan Harus Berkelanjutan
  • AMAN shifts political stance amid ‘sluggish’ progress on indigenous peoples bill
  • RUU Masyarakat Adat Selamatkan Bangsa
  • Nasib Masyarakat Adat Dipertaruhkan
You Are Here: Home » Artikel » Karhutla Masih Mengancam

Karhutla Masih Mengancam

Posted by :sukiman sukiman Posted date : October 4, 2018 In Artikel, Berita 0

Republika, 4 Oktober 2018

Kabut asap Biasanya muncul dari malam hingga pagi hari.

JAKARTA – Badan Meteorolgi, klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut masih banyak titik panas atau hotspot yang terpantau di beberapa daerah per awal Oktober 2018. Banyaknya titik panas tersebut menunjukkan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih mengancam.

Kepala Bagian Humas BMKG Hary Djatmiko mengatakan, BMKG mendeteksi titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi di beberapa wilayah di Indonesia. titik panas itu terpantau di hampir semua pulau, dari Kalimantan, Sumatra, jawa, Sulawesi, Papua, serta beberapa daerah lainnya.

BMKG, kata harry, Mendeteksi titik panas di Kalimantan Barat sebanyak 30 titik, Kalimantan Selatan 35 titik, Kalimantan Tengah 79 titik, dan Kalimantan Timur satu titik,”Jumlah titik panas di jawa, yaitu Banten sebanyak satu,jawa Barat tujuh titik, Jawa Timur 20 titik,”kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (3/10).

Di Nusa Tenggara Barat, lanjut Harry,ada 14 titik panas terpantau Sementara di Nusa Tenggara Timur 21 titik. Di Sumatra, yaitu Bengkulu satu titik,Jambi 6 titik, Kepulauan Bangka Belitung tiga titik,Kepulauan Riau satu titik, lampung 15 titik, Riau delapan titik, Sumatra Barat tiga titik, Serta Sumatra Selatan 65 titik panas.

Harry juga memaparkan terdeteksinya titik panas di Sulawesi.Satu titik panas di Sulawesi Barat,Sulawesi Selatan satu titik, Sulawesi Tenggara empat titik, dan Sulawesi Utara dua titik. Terakhir, dia melanjutkan, titik panas terdeteksi di Papua sebanyak 27 titik.

Sementara, Katua Komisi C DP- RD Kota Palangkaraya Mukarramah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat ,membagikan masker kepada warga di kota setempat membagikan masker kepada warga di kota setempat guna mengantisipasi dampak kesehatan akibat karhutla. “Beberapa hari ini Palangkaraya Raya mendapat kiriman kabut asap dari kabupaten tetangga terdekat.Kami berharap Dinkes setempat segera memabagikan masker kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan warga,”kata dia.

Menurut dia, pembagian masker tersebut bertujuan agar warga tidak mudah terkena penyakit infeksi saluran pernapasan akut(ISPA) sebab udara tidak sehat karena bercampur partikel dari hasil pembakaran hutan dan lahan.”kasihan kalau warga kita yang memiliki penyakit asma, tentu sangat berdampak bagi mereka. tidak seperti biasa. Kabut asap pun semakin tebal,”ujar dia.

Mukarramah menghimbau, para pelajar dan anak kecil wajib menggunakan masker ketika keluar rumah. Hal tersebut dilakukan agar mereka tidak mudah terserang penyakit ISPA.Orang tua dan guru pun diminta mengingatkan siswa untuk menggunakan masker sat bersekolah guna mengantisipasi gangguan kesehataan peserta didik akibat semakin tebal kabut asap.

Personel Kepolisian Resor(Polres) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, terus berupaya memandamkan karhutla yang terjadi di sejumlah titik di lahan kosong dikota itu. ” sejak beberapa minggu terakhir, titik api dilahan gambut yang kosong memang sering terjadi dan terus dilakukan upaya pemadaman, kata Kapolres Banjarbaru, AKBP Kelana Jaya, di Banjarbaru.

Ia mengatakan, saat ini kekeuatan personel fokus penanggulangan kahutla dan mereka dibagi menjadi beberapa tim patroli api yang terus bersiaga di posko-posko terpadu di beberapa titik. Jika ada laporan masyarakat muncul titik api, angota langsung bergerak ke lokasi bersama tim gabungan BPBD, BPK swadaya masyarakat dan TNI yang bersinergi dalam penanggulangan karhutla.

Menurut Kapolres, sulitnya medan menuju titik api dan sumber air yang jauh membuat upaya pemadaman terkendala. “kami terus memotivasi semangat anggota dan saya sendiri memimpin langsung giat patroli untuk mengatisipasi munculnya titik api sehingga upaya pemadaman bisa dilakukan dengan cepat.

Kelana mengimbau masyarakat Banjarbaru dan pengguna jalan raya yang melintas agar selalu berhati-hati berkendara dan menggunakan masker ketika kabut asap memenuhi udara.”Kabut asap biasanya muncul dari malam hingga pagi.Sedangkan siang hari berangsur menghilang segingga kami menghimbau menggunakan masker penutup mulut dan hidung agar tidak terhirup asap,”kata Kapolres.

Sejak beberapa pekan terakhir kabut asap terutama pagi hari menyelimuti wilayah Kota Banjarbaru akibat terbakarnya lahan gambut yang kosong di sejumlah kawasan di kota setempat. salah satu lokasi paling sering muncul titik api kawasan Guntung Damar Kelurahan Guntung payung dan kabut asapnya menyebabkan gangguan penerbangan di bandara Syamsudin Noor.

kawasan lahan kosong gambut luas di kelurahan itu berdekatan jaraknya dengan bandara sehingga setiap musim kemarau muncul titik api yang cukup sulit ditangulangi. antara ed: mas alamil huda.

Tags
tweet
Kebakaran Hutan Mayoritas di Wilayah Restorasi dan Moratorium
Rekomendasi Ditawarkan Ke Tim Sukses

About sukiman sukiman

Related posts

  • Activists call for release of environmentalist Budi ...

    February 15, 2019

  • Jokowi saves forests, but ‘fails’ to resolve ...

    February 14, 2019

  • Buka Revisi RKU Restorasi Gambut Ke Publik

    Buka Revisi RKU Restorasi Gambut Ke Publik

    February 14, 2019

  • Kebijakan Harus Berkelanjutan

    Kebijakan Harus Berkelanjutan

    February 13, 2019

Upcoming Event

Campaign

"Komitmen Atasi Perubahan Iklim" LIVE on Metro TV-8-11 | 20150915 | 09.30 am

Tweets Hutan Indonesia

Twitter Tweets
Twitter Tweets Powered By Weblizar
  • rss
© Copyright 2015, All Rights Reserved. | Powered by Hutanindonesia