Hutan Indonesia Hutan Indonesia

Hutan Indonesia
  • Home
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
    • Berita
    • Opini
    • Siaran Pers
    • Presentasi
  • Galeri
    • Photo
    • Video
Don't Miss
  • Generasi Muda, Aktor Utama untuk Lindungi Bumi dari Perubahan Iklim Melalui Energi Terbarukan
  • Peran Generasi Muda Diharapkan Lindungi Bumi dari Perubahan Iklim
  • Lawan Perubahan Iklim, Generasi Muda Harus jadi Aktor Utama Melindungi Bumi
  • Energi Baru Terbarukan Butuhkan Peran Anak Muda
  • Pemanfaatan EBT Penting Bagi Mitigasi Perubahan Iklim
  • Hari Meteorologi Sedunia: Maksimalkan Potensi Air untuk Hasilkan Energi Terbarukan yang Rendah Emisi Karbon
  • Maksimalkan Potensi Air untuk Mitigasi Perubahan Iklim
You Are Here: Home » Artikel » ASEAN Didorong Kompak Hadapi Pertemuan Paris

ASEAN Didorong Kompak Hadapi Pertemuan Paris

Posted by :Hutan Indonesia Posted date : July 6, 2015 In Artikel, Berita 0

Kompas | Senin, Juli 6, 2015

 

JAKARTA — Kerja sama negara-negara di Asia Tenggara atau ASEAN didorong terlibat aktif dalam aksi penurunan emisi gas rumah kaca. Sikap antarnegara diharapkan kompak dalam negosiasi pada Kerangka Kerja Konvensi PBB untuk Perubahan Iklim di Paris, Perancis, November-Desember 2015.

Hal itu karena negara-negara ASEAN adalah kawasan yang terancam dampak perubahan iklim, seperti cuaca dan fenomena alam ekstrem. Dengan suara saling menyokong, pertemuan Paris membawa masa depan menjanjikan bagi upaya global penurunan emisi.

images (4)

Koalisi LSM ASEAN untuk Kesepakatan Iklim Adil, Ambisius, dan Mengikat (AFAB) mengungkapkan hal tersebut,Jumat (3/7), diJakarta. Mereka menyikapi negara-negara ASEAN yang belum menunjukkan upaya penurunan emisi. 

Padahal, bencana topan badai mematikan, banjir, dan kekeringan menjadi fenomena baru di kawasan ASEAN. Ini seharusnya memberi sinyal bagi ASEAN
untuk melakukan aksi bersama yang substansial demi mengatasi dampak perubahan iklim.

Dalam dekade terakhir, Asia Tenggara dihantam kejadian cuaca ekstrem yang
menyebabkan korban jiwa, infrastruktur, dan hilangnya mata pencarian.
Peristiwa seperti topan Haiyan tahun 2013 yang menyebabkan 6.300jiwa
tewas dan ratusan ribu orang mengungsi di Filipina serta pada 2011 banjir
melanda Thailand yang menyebabkan kerusakan pertanian senilai 1,3 miliar dollar AS. Bencana itu diyakini terkait peningkatan suhu global akibat emisi gas rumah kaca.

“Pembakaran bahan bakar fosil untuk produksi energi bertanggungjawab menghasilkan sejumlah besar gas rumah kaca. Karena itu, perlu reformasi
kebijakan ASEAN yang diselaraskan untuk menurunkan subsidi batubara, minyak, dan gas serta mendukung teknologi rendah karbon, terutama dalam
konteks integrasi ekonomi ASEAN,” kata Zelda Soriano, penasihat hukum dan
politik dan Greenpeace Asia Tenggara, mewakili A-FAB.

Program dan proyek penerapan kebijakan energi rendah karbon bisa masuk
dokumen IntenDed Nationally Determined Contributions (INDCs).
Jadi, tiap
negara mengajukan rencana menurunkan perubahan iklim.

Di Indonesia, Menurut DirekturJenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nur Masripatin, pihaknya menyusun INDCs bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional(Bappenas).

“Kami mendesak negara-negara anggota ASEAN agar mengambil tindakan adil
dan ambisius dalam INDCs, untuk menjaga masa depan penduduk di Asia Tenggara,” kata Soriano.

Dalam briefing paper yang diterbitkan A-FAB, Dr Gary Theseira dan Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Malaysia menjelaskan beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan pemerintah di Asia Tenggara
untuk mengembangkan INDCs. Selain perluasan pemanfaatan energy terbarukan, upaya lain adalah mempromosikan efisiensi energi, menetapkan target pengurangan deforestasi, dan memajukan alternatif transportasi bersih.

Upaya itu lebih optimal bagi ASEAN jika ada deklarasi berisi tindakan ambisius INDCs untuk mencapai target. “Peningkatan ambisi keuangan, transfer teknologi dan peningkatan kapasitas negara-negara maju akan meningkatkan aksi mitigasi ASEAN,” ujarnya.

 

ICH

 

Tags
tweet
Asap Makin Menyebar
Hot Spots Detected in Sumatra

About Hutan Indonesia

Membahas perkembangan dan peristiwa terakhir dalam upaya mengurangi emisi karbon akibat deforestasi dan degradasi hutan.

Related posts

  • Generasi Muda, Aktor Utama untuk Lindungi Bumi dari Perubahan Iklim Melalui Energi Terbarukan

    Generasi Muda, Aktor Utama untuk Lindungi Bumi ...

    April 11, 2021

  • Peran Generasi Muda Diharapkan Lindungi Bumi dari Perubahan Iklim

    Peran Generasi Muda Diharapkan Lindungi Bumi dari ...

    April 11, 2021

  • Lawan Perubahan Iklim, Generasi Muda Harus jadi Aktor Utama Melindungi Bumi

    Lawan Perubahan Iklim, Generasi Muda Harus jadi ...

    April 11, 2021

  • Energi Baru Terbarukan Butuhkan Peran Anak Muda

    Energi Baru Terbarukan Butuhkan Peran Anak Muda

    April 9, 2021

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Upcoming Event

Campaign

"Komitmen Atasi Perubahan Iklim" LIVE on Metro TV-8-11 | 20150915 | 09.30 am

Tweets Hutan Indonesia

Twitter Tweets
Twitter Tweets Powered By Weblizar
  • rss
© Copyright 2015, All Rights Reserved. | Powered by Hutanindonesia