Hutan Indonesia Hutan Indonesia

Hutan Indonesia
  • Home
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Kontak
  • Artikel
    • Berita
    • Opini
    • Siaran Pers
    • Presentasi
  • Galeri
    • Photo
    • Video
Don't Miss
  • Generasi Muda, Aktor Utama untuk Lindungi Bumi dari Perubahan Iklim Melalui Energi Terbarukan
  • Peran Generasi Muda Diharapkan Lindungi Bumi dari Perubahan Iklim
  • Lawan Perubahan Iklim, Generasi Muda Harus jadi Aktor Utama Melindungi Bumi
  • Energi Baru Terbarukan Butuhkan Peran Anak Muda
  • Pemanfaatan EBT Penting Bagi Mitigasi Perubahan Iklim
  • Hari Meteorologi Sedunia: Maksimalkan Potensi Air untuk Hasilkan Energi Terbarukan yang Rendah Emisi Karbon
  • Maksimalkan Potensi Air untuk Mitigasi Perubahan Iklim
You Are Here: Home » Artikel » Asap Makin Menyebar

Asap Makin Menyebar

Posted by :Hutan Indonesia Posted date : July 6, 2015 In Artikel, Berita 0

Kompas | Senin, Juli 6, 2015

 

 

JAMBI — Asap yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan di iambi kian menyebar. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jambi memperkirakan, hal ¡tu akan berdampak ke negara negara tetangga seiring dengan pergerakan angin yang cenderung ke utara.

“Arah angin umumnya bergerak dan tenggara dan selatan. Asap dan Sumatera bisa menuju ke negara tetangga,” kata Koordinator Bidang Pengkajian dan Informasi BMKG Jambi Kurnianingsih.

6462299091214856880b9d23f0873de1

Direktur Eksekutif Walhi Jambi Musri Nauli, Minggu (5/7), di Jambi, menilai, upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Jambi cenderung dilimpahkan kepada negara. Sementara tanggungjawab para pemegang konsesi dalam mengantisipasi kebakaran lahan dalam wilayahnya minim dengan dalih keterbatasan alat, tenaga, dan faktor keamanan.

“Padahal, pengamanan hutan dan lahan dan kebakaran merupakan tanggung jawab yang melekat sejak perusahaan mendapat izin konsesinya,” ujarnya. Untuk itu, para pemegang konsesi didorong agar sigap mengantisipasi kebakaran lahan di wilayahnya. Kelalaian pemegang konsesi dalam mengatasi masalah tersebut menimbulkan bencana asap yang merugikan masyarakat luas.

“Masyarakat tak mau jadi korban akibat perusahaan tidak bertanggung jawab menjaga Iahannya,” katanya. Berdasarkan citra Satelit NOAA yang diolah Dinas Kehutanan Provinsi Jambi,dari 35 titik panas di Jambi, 17 diantaranya berada di areal konsesi tanaman industri dan perkebunan sawit. Sebaran titik panas terbanyak di konsesi tanaman karet sejumlah perusahaan, termasuk PT Lestari AsriJaya 5 titik.

“Bukan karena peralatan kami tak memadai, tetapi lokasi yang terbakar adalah wilayah perambahan rawan konflik,” ujarnya. Perusahaannya punya empat mesin pompa dan sekitar 150 petugas pemadam.

 

Hujan buatan

Kebakaran lahan di Riau sulit teratasi dengan hujan buatan. Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Heru Widodo, kemarin, di Jakarta, musim kemarau yang menuju puncak kekeringan di Riau membuat operasi teknologi modifikasi cuaca sulit memicu hujan akibat awan tak memadai.

Oleh karena itu, kegiatan bom air dinilai lebih mampu membantu untuk mencegah serta mengatasi kebakaran hutan dan lahan. “Secara historis, Riau sedang kemarau. Di sisi lain, tahun ini terjadi El Nino sehingga kekeringan
meningkat dan awan bagus sulit didapat,” ucapnya.

El Nino adalah fenomena peningkatan suhu muka laut di Samudra Pasifik sekitar ekuator, yakni bagian timur dan tengah, sebagai hasil interaksi laut dan atmosfer. Itu meningkatkan kekeringan di Indonesia jika bersamaan dengan kemarau.

Apalagi tiga pusat tekanan rendah di area Samudra Pasifik menyedot banyak
massa uap air, termasuk yang berpotensi jadi awan di Riau. Itu membuat tim operasi TMC tak setiap han mendapat awan bagus selama dua pekan kegiatan itu berjalan.

Sejak dimulai Senin (22/6), penaburan garam (NaCI) di udara demi mempercepat proses awan jadi hujan dilakukan 11 kali penerbangan. Garam yang ditaburkan 23,28 ton.

 

 

(JOG/ITA)

 

Tags
tweet
Rawa Diminta Tak Dijadikan Sawah
ASEAN Didorong Kompak Hadapi Pertemuan Paris

About Hutan Indonesia

Membahas perkembangan dan peristiwa terakhir dalam upaya mengurangi emisi karbon akibat deforestasi dan degradasi hutan.

Related posts

  • Generasi Muda, Aktor Utama untuk Lindungi Bumi dari Perubahan Iklim Melalui Energi Terbarukan

    Generasi Muda, Aktor Utama untuk Lindungi Bumi ...

    April 11, 2021

  • Peran Generasi Muda Diharapkan Lindungi Bumi dari Perubahan Iklim

    Peran Generasi Muda Diharapkan Lindungi Bumi dari ...

    April 11, 2021

  • Lawan Perubahan Iklim, Generasi Muda Harus jadi Aktor Utama Melindungi Bumi

    Lawan Perubahan Iklim, Generasi Muda Harus jadi ...

    April 11, 2021

  • Energi Baru Terbarukan Butuhkan Peran Anak Muda

    Energi Baru Terbarukan Butuhkan Peran Anak Muda

    April 9, 2021

Leave a Comment

Click here to cancel reply.

Upcoming Event

Campaign

"Komitmen Atasi Perubahan Iklim" LIVE on Metro TV-8-11 | 20150915 | 09.30 am

Tweets Hutan Indonesia

Twitter Tweets
Twitter Tweets Powered By Weblizar
  • rss
© Copyright 2015, All Rights Reserved. | Powered by Hutanindonesia